Arti Penting Peternakan Bagi Indonesia

a

Peternakan merupakan salah  satu sub sektor  usaha yang berkembang  pesat di Indonesia.   Peran sub sektor  peternakan  menjadi salah  satu penyedia protein  hewani.  Sumber protein  hewani yang berasal  dari peternakan berupa  daging ayam,  daging  sapi, telur, dan  susu.  Pada 2013  populasi ayam broiler  di Indonesia mencapai  1,2 juta ekor; sapi  potong  14,7 juta  ekor,  produksi telur 155 ribu,  dan aneka ternak lainnya  kurang dari seratus  ribu .  Standar kebutuhan  protein  hewani  menurut  FAO sebesar 6 gram/kapita/hari.   Hasil analisis perhitungan  menunjukkan bahwa protein  hewani  hanya  terpenuhi  5,45 g/kapita/hari, setara  dengan daging 21,23 g,  telur 47,73 g atau  ¾ butir, dan susu  18,96 g (BPS, 2014).
Protein hewani merupakan  salah satu sumber protein  yang sangat penting,  karena mengandung  sejumlah asam amino  esensial yang dibutuhkan  tubuh untuk pertumbuhan  dan perkembangan.  Apabila   konsumsi protein hewani  rendah, maka pertumbuhan  dan perkembangan seseorang  (terutama anak-anak)  tidak dapat optimal.   Pertumbuhan dan  perkembangan  yang tidak optimal  dapat membuat misi  “generasi emas yang  cerdas dan berkarakter”  pun tidak akan  pernah terwujud. 
Permasalahan yang kini  dihadapai adalah bagaimana  cara memenuhi kebutuhan  protein hewani di Indonesia? Salah satu upaya  pemenuhan kebutuhan protein  hewani adalah peningkatan  produktivitas ternak di Indonesia. Untuk  menjawab  pertanyaan  tersebut, maka itulah  tugas stake holder  di bidang peternakan untuk  mengembangkan  produktivias ternak.  Untuk meningkatkan produksi ternak,  maka salah satu bentuk yang dapat dilakukan dengan  meningkatkan kualitas produksi  dari aspek bibit, ransum,  dan manajemen.  Ketiga  aspek ini saling berkaitan  dan sangar  memengaruhi tingkat produksi  ternak.  Pengaturan yang  seimbang dari kertiga  aspek tesebut dapat  meningkatkan  produktivitas  ternak.   
Aspek bibit merupakan  modal dasar dalam  pengembangan peternakan.  Menurut  ilmu genetika, bibit  menyumbang  30%  dalam  pertumbuhan ternak.  Sebagai  dasar pertumbuhan, pemilihan  bibit unggul sangat  penting dalam penentuan  produktivitas ternak.  Ternak  dengan bibit yang  unggul dapat dijadikan  modal awal pertumbuhan  ternak.  Hal ini tentu  didukung oleh aspek  lingkungan dalam pertumbuhannya. Aspek lingkungan berperan  sangat penting dalam  pertumbuhan ternak.  Lingkungan     berpengaruh sekitar 70%  dalam pertumbuhan ternak.   Aspek lingkungan ini  berupa ransum dan  manajemen.  Ransum merupakan  sumber  utama untuk  hidup pokok dan pertumbuhan  ternak.  Ransum mengandung  sejumlah unsur nutrien  yang dibutuhkan oleh  tubuh ternak.  Permasalahan  yang kini dihadapi oleh  peternak lokal di Indonesia  adalah minimnya pengetahuan  mengenai  ransum yang  tepat untuk pertumbuhan  ternak dan sulitnya  merubah kultur masyarakat  dalam hal menerima  kemajuan  teknologi pengolahan pakan.   Untuk  merubah pola  kultur dalam masyarakat  dan menyosialisasikan ransum  yang seimbang  adalah dengan memberikan  contoh dari keberhasilan  kemajuan teknologi pengolahan  pakan.  Hal yang  dapat dilakukan  adalah  mengembangkan usaha di bidang  peternakan dengan  menerapkan ilmu peternakan  dan berbagai paket  teknologi  didalamnya, termasuk teknologi  pengolahan pakan.  Dengan  memberikan contoh dari  peternakan yang aplikatif  dalam penggunaan  teknologi, maka masyarakat  akan meniru sistem usaha yang digunakan.
Selain ransum, aspek  manajemen juga sangat  berperan dalam peningkatan  produktivitas ternak.  Pemilihan  bibit dan  ransum yang  baik harus diimbangi  dengan manajemen yang  baik.  Manajemen  berperan dalam ketepatan  dan kesesuaian  dalam proses produksi.  Aspek manajemen tidak  hanya berperan dalam  pemilihan bibit dan  ransum.  Manajemen produksi  dan reproduksi juga  sangat berperan didalamnya. Proses produksi memerlukan  manajemen yang seimbang, sehingga  proses produksi  akan berjalan  dengan optimal.   Manajemen reproduksi berperan  dalam peningkatan kapasitas  produksi  ternak.   Untuk  meningkatkan  produktivitas ternak maka  diperlukan peningkatan reproduksi  untuk meningkatkan  dari segi kuantitas.
Demikian lah sedikit arti ilmu peternakan bagi  Indonesia.  Besar harapan  agar segala aspek  ilmu yang kita peroleh  senantiasa bermanfaat bagi  orang lain.  Selain itu,  saya berharap peternakan  di Indonesia akan terus  berkembang, sehingga  pemenuhan protein hewani  terpenuhi.  Apabila protein  hewani terpenuhi, maka  akan lahir anak-anak  cerdas dan berkarakter   yang akan memajukan  bangsa kita kelak.  Amiin. 

No comments